Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Herman : NTT dan KOTA Kupang BELUM Masuk DIGITAL Culture

CitraNews

“Kami minta dukungan Bank Indonesia agar Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa perangkat router WiFI dan biaya berlangganan selama satu tahun tidak hanya dipasang di tiga pasar tapi juga di pasar tradisional lainnya di Kota Kupang. Sehingga pedagang dan pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital dan mendukung SIAP QRIS (Sehtat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS).

QRIS Program SIAP Belanja Non Tunai

Pada kesempatan yang sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggra Timur (BI NTT), I NYOMAN Aryawan mengatakan, dengan mulai menurunnya kasus Covid-19 dan meningkatnya penduduk yang menerima vaksinasi, akselerasi terhadap program pemulihan semakin ditingkatkan melalui digitalisasi ekonomi keuangan. Salah satunya dengan digitalisasi pembayaran di masyarakat.

Baca Juga :  GN 1000 Startup DIGITAL Tumbuhkan Semangat Untuk BERWIRAUSAHA

“Dengan mulai menurunnya kasus Covid-19 dan meningkatnya penduduk yang menerima vaksinasi, kami harapkan dapat mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di NTT di Tahun 2021, ” ungkap Aryawan saat peluncuran program SIAP berbelanja menggunakan QRIS.

Dalam rangka menyongsong Perayaan Natal dan Tahun Baru Bank Indonesia Provinsi NTT bekerjasama dengan Penyedia Jasa Pembayaran meluncurkan Program SIAP-Sehat Inovatif Aman Pakai QRIS di Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang, Kamis, 16 Desember 2021.

Dikatakannya, Program ini berupa promo berbelanja dengan menggunakan QRIS dalam pembayaran dan menggunakan tagline YUK BELANJA PAKAI QRIS ini akan berlangsung dari tanggal 16 Desember 2021 sampai dengan tanggal 01 Januari 2022.

Baca Juga :  AKHIR Oktober Diumumkan JUARA Program RAMAI SKALI Bank NTT

Melalui Piloting program Sehat Inovatif Aman Pakai (SIAP) QRIS di Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang serta Promo pengalaman Bertransaksi dengan QRIS Natal dan Tahun Baru diharapkan masyarakat dan pedagang dapat menikmati keunggulan transaksi secara nirsentuh yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

Ia menjelaskan, di tengah pembatasan aktivitas sosial ekonomi masyarakat dalam rangka pengendalian COVID-19, tren digitalisasi justru mendapatkan momentumnya. Penggunaan instrumen non tunai yang semula terbatas di pertokoan, hotel, dan restoran besar kini mulai digunakan oleh UMKM termasuk para pedagang di pasar rakyat.

Meluasnya pembayaran non tunai merupakan respon terhadap tuntutan dan kebutuhan terhadap pelayanan transaksi nirsentuh yang lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Hal ini juga menjadi respon semua pihak di tengah kenormalan baru. Kegiatan ekonomi harus kembali ditingkatkan, namun tetap waspada dan hati-hati karena pandemi belum selesai.

Baca Juga :  Kepala Dinas Pariwisata NTT Dikecam Bupati Malaka

Vaksinasi dan digitalisasi menjadi kunci utama dalam mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah penggunaan sistem pembayaran digital.

Berdasarkan data pada September 2021, jumlah pengguna Uang Elektronik di NTT tercatat sebanyak 935.180 user dan hampir mencapai 1 juta pengguna. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah pengguna tersebut meningkat sebesar 370,75 persen (yoy).