Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Herman : NTT dan KOTA Kupang BELUM Masuk DIGITAL Culture

CitraNews

Dengan meningkatnya jumlah pengguna, maka nominal transaksi Uang Elektronik baik berbasis chip maupun server juga meningkat sebesar 742,94 persen (yoy), atau sebesar Rp 31,01 miliar pada September 2021 sementara pada periode tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 4,17 miliar.

Menurutnya, peningkatan transaksi Uang Elektronik tersebut didorong oleh penggunaan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran non tunai berbasis QR Code.

Kami perlu sampaikan, ungkso Ariawan bahwa per 3 Desember 2021, di Nusa Tenggara Timur telah terdapat 89.377 merchant QRIS atau sebesar 138 persen dari target merchant QRIS. Sebanyak 75 persen adalah usaha mikro, 18,5 persen usaha kecil, 3,89 persen usaha menengah dan sebesar 2,67 persen merupakan usaha besar, dan Public Service Obligation (PSO).

Baca Juga :  Organisasi PEMUDA Harus Memiliki PROGRAM yang JELAS

“Khusus Kota Kupang dapat kami sampaikan bahwa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di NTT, merchant di Kota Kupang mencapai 29.408 merchant, tumbuh 180,83 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sebesar 10.472 merchant. Bahkan Pemerintah Kota Kupang jugalah yang pertama kali mengimplementasikan penggunaan QRIS pada retribusi pasar tradisional. Kami harapkan dengan peningkatan akseptansi dan transaksi digital dengan QRIS dapat mendorong Kota Kupang menjadi PEMDA DIGITAL,” katanya.

Ia juga menjelaskan salah satu program Bank Indonesia bersama dengan berbagai pihak membuat program PASAR SIAP QRIS (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS).

Pada tahap awal program ini akan difokuskan pada Pasar Oebobo dan Lippo Mall Kupang. Target SIAP QRIS adalah melakukan on-boarding QRIS kepada pedagang pasar serta merchant di pusat perbelanjaan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi QRIS.

Baca Juga :  Kabupaten Sikka Tertinggi Ketiga Sektor Perikanan Tangkap

Ke depan, PASAR SIAP QRIS juga akan diperluas sehingga dapat dilakukan pada 28 komunitas pasar tradisional se-NTT. Pada 28 pasar tradisional tersebut Bank Indonesia telah melakukan onboarding QRIS kepada pedagang Pasar, serta memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) salah satunya berupa perangkat router WiFI dan biaya berlangganan selama satu tahun sehingga pedagang dan pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital dan mendukung SIAP QRIS.

Program SIAP QRIS dilaksanakan di beberapa kota yakni Kota Kupang, Labuan Bajo, Ende, Maumere dan Waingapu. Di Kota Kupang, program ini dilaksanakan di beberapa tempat diantaranya Lippo Mall Kupang, Pasar Oebobo, Pasar Oeba dan Pasar Naikoten. Untuk di beberapa daerah lainnya pelaksanaannya adalah di Pasar Matawai (Waingapu), Pasar Tingkat (Maumere), Pasar Mbongawai (Ende), Pasar TPI Kampung Ujung dan Pasar Baru

Baca Juga :  Bank NTT HADIR Untuk MEMEDIASI Kekuatan EKONOMI Rakyat

“Batu Cermin (Labuan Bajo). Kami berharap sinergi program yang kami lakukan dapat mendorong perluasan dan akseptansi transaksi digital (QRIS) di masyarakat sebagai alat pembayaran yang higienis, cepat mudah, murah, aman dan handal serta mendorong pemulihan ekonomi masyarakat khususnya pedagang di NTT,” tandasnya.  +-++ citra-news com/humaskotakpg