Sementara itu jika dilihat lebih jauh, terdapat 95 persen atau 643 bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan dan kebakaran. Sisanya 5 persen atau 37 kejadian bencana non hidrometeorologis. Seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi dan tsunami
Lebih lanjut Gubernur Viktor menyatakan pada tahun 2021 telah terjadi 34 kejadian bencana yang terdiri dari angin kencang 4 kejadian, angin puting beliung 1 kejadian, banjir 7 kejadian, banjir bandang 2 kejadian, banjir dan longsor 5 kejadian, kebakaran rumah 2 kejadian, dan tanah longsor 13 kejadian. Akibatnya 2 korban jiwa meninggal, 65 rumah dan 2 fasilitas umum mengalami kerusakan serta kerugian material lainnya.
“Bencana Siklon Tropis Seroja bulan April tahun 2021 telah memberikan kita banyak pelajaran berharga. Kita mesti berbenah dan menguatkan kordinasi dan kolaborasi di dalam upaya penanggulangan bencana di NTT,” kata Gubernur Viktor.
Pada akhir sambutannya Gubernur Viktor meminta pemerintah Kabupaten/Kota di NTT agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan serta memantau informasi cuaca dari BMKG serta mengaktifkan posko siaga bencana.