Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Warga BELLO Minta PEMKOT Kupang JANGAN Pilih Kasih Bangun SARPRAS

CitraNews

Pantauan tim media, warga peduli sampah ini dipimpin langsung Ketua RT 20 DAUD Danggadewa. Ia ditemani Sekretaris RT, MARSEL Tika dan Bendahara Adrianus Pah.

Di pagi nan cerah itu warga RT 20 nampak antusias membersihkan tumpukan sampah yang selama ini menebar aroma menyengat hidung. Juga tentu sangat menggangu eksotika dan kebersihan lingkungan setempat.

Kegiatan yang dimulai pukul 06.00 itu melibatkan kaum bapak dan ibu, pemuda/I lingkungan serta anak-anak usia sekolah.
Aneka sampah organik dan non organik dilibastuntas.

Entah plastik seperti pampers bayi, kantong plastic, botol minuman dan juga sebagian sampah medis bercampur baur dengan volume cukup banyak. Di tikungan jalan dekat rumah warga di kompleks Kantor BKMG Bello itu seolah jadi ‘langganan’ warga tidak beradab untuk membuang sampah.

Baca Juga :  Sonny : SMK/SMA Negeri, Sumber Baru PAD Provinsi NTT

Kuat dugaan, onggokan sampah itu dibuang oleh warga yang tidak beradab dan juga warga pelintas yang memanfaatkan lokasi itu untuk menitipkan sampah rumah tangga mereka.

Aksi warga RT 20 itu berhasil mengumpulkan kurang lebih 93 karung sampah yang langsung dimuat menggunakan mobil pick up milik Ketua RT untuk selanjutnya dibuang ke kotak sampah di seputaran Terminal Bello dan satu tong sampah mobile yang ditempatkan Pemkot Kupang di lahan milik Susteran Carolus Borromeus, RT 21/RW 01, Kelurahan Bello.

Baca Juga :  AKHIR Oktober Diumumkan JUARA Program RAMAI SKALI Bank NTT

Bisa dibayangkan di satu kelurahan hanya ada dua bak sampah. Itupun untung-untungan diangkut sekali dalam seminggu oleh dump truk Dinas Kebersihan Kota Kupang.

Hasil pantuan awak Portal berita citra-news.com, mobil truk pengangkut sampah itu tampak hanya sesekali saja mondar mandir di jalan protokol HR. Koroh di wilayah Bello. Saban hari terlihat ada muatan sampah. Tapi ada banyak hari tampak termuat material lain.

“Itu truk Dinas Kebersihan Kota Kupang tidak angkut setiap hari. Kalaupun datang angkut hanya satu kali untuk satu titik tumpukan sampah. Selebihnya dong cari muatan bahan bangunan yang disewa masyarakat. Iya sonde (tidak, red) heran kalau sampah-sampah itu dibiarkan baboo (berbau busuk,red) begitu,” ungkap seorang warga yang tidak ingin namanya dipublikasi.

Baca Juga :  Polemik DAP di Kabupaten SIKKA Berbuah MANIS

Marsel : Aksi Nyata Warga Menyongsong Masa Puasa

Terhadap lokasi ‘langganan’ warga yang tidak beradab itu atas inisiatif pengurus RT 20, warga langsung bergegas memagari kawasan dengan dinding seng bekas dan kayu. Dengan harapan agar lokasi itu segera disterilkan dari sampah.