Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

DUA Nama Dalam SATU Denyutan JERIKO (Bagian Satu/*)

CitraNews

Sementara di luar tenda sukacita suara hingar bingar dentuman musik dan para penari antar etnis. Baik tarian Lego lego dari etnis Alor, tarian Hedung dari Adonara, dan tarian Hegong dari etnis Maumere dengan musik khasnya “Gong Waning”.

Pernak pernik dan asesoris para penari Tarian Hegong dari Maumere, Lego-lego dari Alor, serta tarian perang dan hedung dari Nusa Tadon Adonara seolah sanggup menghardik duka lara yang tengah melanda Ny. Lusia Adinda Lebu Raya.

Baca Juga :  MERUBAH Pola Kerja di Era Baru BUKAN Karena ‘Like and Dislike’

Tidak lama berselang Wali Kota Kupang dan rombongan menghampiri tenda sukacita. Saat turun dari kendaraan, Jefri Riwu Kore didampingi sang istri, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe. Kedua “Ayah Bunda” warga Kota Kupang ini disambut para penari dan dikalungi kain selendang tenunan Adonara.

Baca Juga :  Gubernur VIKTOR Sebut Warga KOMODO Penduduk LIAR

Menuju puncak acara Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore yang akrab disapa Jeriko dalam sambutannya menyatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

Baca Juga :  PENJABAT Wali Kota Kupang MERANGKUL Semua Paguyuban Etnis MENATA Taman KOTA

Bahwa kita yang hadir hari ini di tempat ini merupakan bukti rasa hormat kita kepada para pendahulu yang sepanjang hidup mereka telah memberikan hal terbaik dalam mengukir berbagai hal kehidupan sosil masyarakat.