“Kami berharap ke depan kerjasama yang solid ini bisa terus terjalin. Sehingga prestasi yang sudah diraih bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lebih baik lagi”, tuturnya.
Semetara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun bersama para Deputi yang hadir juga menyampaikan proficiat kepada Pemkot Kupang dan TPID Kota Kupang atas pencapaian tersebut.
Bahwa untuk mengendalikan laju inflasi seperti yang ditargetkan butuh usaha bersama dan kerja kolaborasi.
“Tantangan dalam pengendalian inflasi di Kota Kupang biasa dialami pada akhir tahun, menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, apalagi pengalaman tahun sebelumnya dibarengi dengan cuaca ekstrim”, kata Donny.
Yang paling dikuatirkan, tambah Donny, adalah kenaikan harga tiket pesawat dan harga daging-dagingan. Karena itu perlu dibangun komunikasi dengan pemerintah pusat terutama Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat, mengingat NTT merupakan daerah pariwisata.
“Untuk mencegah lonjakan harga daging perlu disiapkan cold storage, kerja sama dengan daerah lain seperti Bali yang menjadi pemasok stok daging. Khusus untuk beras Pemkot Kupang perlu menggandeng Bulog untuk menyiapkan cadangan beras jika terjadi kelangkaan”, harap dia.
Donny juga menyarankan untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga beras bisa dihidupkan kembali semangat untuk makan pangan lokal seperti ubi.
Mestinya Penerapan APBD di Awal Tahun