Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Memalukan, BPJSKes MENUNGGAK Klaim RS Ratusan Juta

CitraNews

JOHANIS Rumat, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi NTT. Doc. CNC/marthen radja-Citra News

Program jitu ‘Indonesia Sehat’ dan ‘Indonesia Pintar’ besutan Presiden JOKOWI disinyalir sarat kepentingan untuk meraih simpati rakyat. Pasalnya setelah berhasil meraih kedudukan pemerintah berniat menaikkan iuran BPJSKes. Lagi-lagi rakyat hanya dijadikan ‘kuda tunggangan’ yang senatiasa terus dibebani.

Citra-News.Com, KUPANG – BADAN Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSKes) selaku pelaksana program ‘Indonesia Sehat’, belakangan ini sudah mulai morat-marit. Lantaran menunggak klaim bernilai ratusan juta per Rumah Sakit (RS) yang didelegasikan menangani pasien BPJSKes.

Baca Juga :  LAW Office THE GLO & Partners Segera SERET PT BIG dan PT BCP ke PHI Di PN Serang

“Tapi apakah dengan rencana menaikkan iuran BPJSKes ini hanya untuk menutupi tunggakan BPJSKes terhadap klaim pihak Rumah Sakit? Hal ini yang perlu didalami lagi. Karena BPJSKes jangan beralasan karena peserta BPJSKes juga menunggak pembayaran iuran. Jangan-jangan karena manajemen BPJSKes yang tidak bagus,”jelas Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi NTT, Johanis Rumat kepada wartawan di Kupang, Selasa, 12 November 2019.

Diketahui pada hari itu, ada aksi demonstrasi kelompok mahasiswa ke gedung DPRD NTT. Para kelompok demonstran itu menyuarakan hal yang sama seperti demo-demo yang dilakukan sebelumnya. Yakni meminta pemerintah dan DPR agar TIDAK ikut menyetujui rencana kenaikan iuran BPJSKes. Atau dengan kata lain MENOLAK tanpa kompromi karena sangat memberatkan masyarakat terutama kelompok masyarakat miskin.

Baca Juga :  DIPASTIKAN Dermaga Feri AEWIGE Segera DIBANGUN

Menjawab hasil dialog Komisi IV  dengan kelompok demonstran, John menuturkan pihak DPRD NTT menyetujui untuk ditinjau kembali terhadap renacana kenaikkan Iuran BPJSKes ini. Pemerintah pusat dan DPR RI Komisi IX harus mendalaminya dari semua aspek. Jangan hanya melihat dari sisi BPJSKes terus merugi,sehingga tidak mampu membayar klaim rumah sakit.

Baca Juga :  Junto : Ruas JALAN Nasional di NTT Bertambah Jadi 2000-an Kilometer

“Inikan situasi nasional. Tapi dampak yang paling terasa adalah hampir semua Rumah Sakit (RS) swasta maupun RS pemerintah sekalipun, dimana saat ini hampir kolaps. Kalau bicara hampir kolaps inikan mereka berpikir secara umum. Tapi skop lokalnya DPR, Gubernur, Bupati/Walikota wajib tanggap soal kesulitan-kesulitan yang dialami pihak RS sekarang,”kata John.