Dia membeberkan, hari ini di tempat ini kita memulai sejarah baru untuk rakyat di Provinsi NTT. Peresmian pembangunan smelter ferro mangan membuktikan bahwa sesungguhnya di daerah ini tanah ini, di tanah ini adalah yang menjanjikan kesejahteraan. Bukan saja kesejahteraan bagi warga masyarakat atau rakyat di tanah Timor ini saja. Tetapi juga menjanjikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di NTT dan Indonesia pada umumnya.
Iya di tanah NTT ini menyediakan, kata Robert, bagi siapun dia yang berkehendak baik. Bagi perusahaan atau bagi siapa saja yang mau membangun daerah ini. Asal saja tidak membohongi rakyat. Atau dalam bahasa yang kasar, bagi siapa saja yang mau mencari untung, bagi siapa saja mau berdagang, dan bagi siapa yang mau bikin pabrik.
Terima kasih pak Frans, ucap Robert, mungkin ada sesuatu yang lebih difokuskan dan dikerjakan lebih serius lagi. Bagaimana mewujudkan dan menjadikan NTT daerah yang kaya dengan luas perairan lebih kurang 200.000 kilometer persegi. Jika dibandingkan dengan luas wilayah daratnya hanya sekitar 47.716 kilometer persegi, agar ke depannya berkembang lebih baik lagi.
“Sehingga adalah benar kalau pak Frans dalam sambutannya mengingatkan kita untuk tidak mengulangi cerita tentang janji-janji akan direalisasikan namun tidak diwujudkan. Maka Perusahaan Mangan Grup ini jangan lagi jadi PT AKAN. Ini istilah Sekda NTT, Benediktus Polo Maing saya suka. Bahwa ada perusahaan berjanji akan membangun, akan membangun, akan membangun tapi tidak pernah terwujudkan,”tegasnya berulang.
Ada PT ‘AKAN’ Rakyat Menuntut Secara Pidana
Pertemuan kita hari ini, jelas Robert, sebetulnya membuktikan bahwa NTT sesungguhnya sudah bisa menjadi sama majunya dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia. Seandainya pertemuan hari ini dilakukan 10 tahun lalu atau minimal 5 tahun yang lalu.
Tetapi orang di kampung saya juga selalu mengingatkan kami bahwa ‘lambat ada yang ditunggu, cepat ada yang dikejar’. Itu filsafat kehidupan orang Batak. Mudah-mudah-mudahan ini menjadi filsafat orang-orang saudara-saudara saya di NTT. “Iya lambat ada yang ditunggu cepat ada yang dikejar, mudah-mudahan keterlambatan ini ada yang menunggu Robert Simbolon menjadi Penjabat Gubernur NTT. Tetapi memang ada persoalan-persoalan yang membutuhkan penyelesaian,”timpalnya.