Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Fofo : Kami SERIUS Menjalankan Proyek SMELTER MANGAN

CitraNews

“Untuk produk mining (Mangan) sementara waktu diijinkan juga untuk mengekspor row material. Sehingga sama-sama bisa produksi dan melakukan cash flow. Dengan demikian perusahaan-perusahaan yang tadinya udah ‘tidur’  itu bisa hidup kembali. Juga bisa menyerap tenaga kerja lokal sebanyak-banyaknya,”ucap Fofo.

Disebutkan, sejauh ini ada 18 perusahaan yang sudah mau bekerjasama dalam memproduksi mangan. Dari hasil produksi yang ada nantinya sesuai dengan kapasitas produksinya pada mesin smelter yang untuk tahap pertama ini ada dua mesin. Kemudian nanti kita tingkatkan menjadi 4 dan seterusnya kelipatan 4 tapi kita sesuaikan dengan kapasitas produksinya. Jadi ini semua bertahap. Kita tidak mau gegabah dalam menjalankan investasi ini. Harus secara matang mempersiapkannya mulai dari maintenance sampai pada sumberr daya manusia (SDM).

Dia menambahkan, khusus untuk SDM non teknis, tentunya tahap pertama kita harus melatih dalam artian tenaga dai luar memberkan pelatihan bagi tenaga kerja lokal dalam transfer of knowledge and transfer of skills itu yang perlu. Sehingga mereka menjadi tenaga kerja yang sudah terlatih dalam kondisi dan suasana kerja yang baru. Kalau mereka-mereka yang direkruit awal ini sudah terlatih dengan baik maka mereka ini akan menjadi trainner for the next worker (pelatih bagi tenaga kerja selanjutnya).

Baca Juga :  Kemesraan Papa NOVA dengan Gereja di NTT pun Berlalu
Baca Juga :  Ada 78 Ruas JALAN Prioritas 30-an Sedang Proses TENDER

Sesuai dengan UU Ketenagakerjaan ini kita harus jaga selain skill juga keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja yang ada di dalamnya. Jumlah tenaga kerja pada tahap awal dibutuhkan 200-300 tenaga kerja. Nanti pada tahap-tahap selanjutnya akan ditambah sesuai dengan beban kerja yang ada. +++ cnc1

Baca Juga :  JALAN Pansel ENDE Terbangun Bupati DJAFAR Nekad TEROBOS Jalur EKSTRIM

Gambar : Presiden Komisaris PT Gulf Mangan Group FOFO SARIAATMADJA (tengah) didampingi Johanes Susilo dan Presiden Direktur, Hamish Bohannan. Doc. marthenradja/CNC