Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Gubernur VIKTOR Katai KAU, DPR UMBU Lende BERANG

CitraNews

“Kami menunggu Ketua Fraksi (Yukun Lepa) untuk langkah-langkah apa yang akan kami tempuh. Karena masalah ini sudah menyangkut etika dan mekanisme dalam sidang dewan. Ini hal yang sudah baku. Bahwa ada hal-hal yang mencurigakan terkait materi sidang perlu dipertanyakan anggota dewan. Tapi langsung diinterupsi pak Gubernur Viktor tanpa melalui pimpinan sidang, dalam hal ini ketua. Sebagai mantan anggota DPR RI pak Viktor paham jugalah etika dan mekanisme sidang dewan,”jelas Johanis Rumat.

Bahkan anggota DPRD NTT dari Dapil Manggarai itu  mengingatkan jika tidak dijaga etika dan mekanisme sidang dewan maka akan menjadi preseden buruk bagi masyarakat. “Dengan eksekutif kita kan bermitra. Ini lembaga rakyat. Kami-kami yang duduk di lembaga dewan adalah wakil dari jutaan rakyat NTT. Sedangkan gubernur hanya satu orang saja yang juga punya mekanisme jika melaksanakan rapat. Dalam sidang dewan kami punya mekanisme baku.

Sehingga dalam rapat bersama eksekutif hargailah mekanisme itu. Bukan paksa berbicara lalu dengan gesture tubuh yang agak-agak premanisme begitu,” tandasnya.

Baca Juga :  Obral JANJI Caleg Mohamad Ansor di Ajang UNBK

Mohon dijelaskan cara premanisme yang dimaksudkan, tanya wartawan. Johanes mengatakan, “Dari gesture tubuh awal mau bicara itu, pak Gubernur Viktor seperti menarik mikrofon. Lalu omong KAU…KAU…Sampai-sampai pak Ketua DPR (Anwar Puageno) memegang lengan pak Gubernur. Semua kita lihat koq. Inikan tidak etis. Apalagi berbicara sebelum pimpinan sidang belum memberi kesempatan,”ucap Johanis.

Baca Juga :  PKB Menargetkan PENDOBELAN Kursi di Pemilu LEGISLATIF 2024

“Sesuai mekanisme di lembaga dewan yang jawab pimpnan sidang. Bukan ekesekutif yang ambil alih. Tapi pak Viktor ambil alih pembicaraan sebelum diberi kesempatan oleh pimpinan sidang,”kata Pdt. Naisunis.

Sementara Jefry Banunaek menambahkan, ini kejadian baru pertama kali Indonesia. Saya sering nonton di televisi bagaimana suasana sidang dewan dengan eksekutif. Tapi tidak ada kejadian seperti sidang dewan kita hari ini. Kita ini bermitra untuk membangun NTT. Kalau bermitra sudah tentu harus menjunjung etika. Bukan menunjukkan etika yang menjurus pada premanisme. Iya, ekspresi dan gesture tubuh yang mengancam, ucap Jefry. +++cnc1

Baca Juga :  ‘Tambal Sulam’ Kursi DPR di Ruang Kontestasi Pilkada

Gambar : Berpakaian Adat Sumba, Novianto Umbu Patty Lende ketika mendaftar ke DPD PDIP Provinsi NTT di Kupang, jadi Calon Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023 pada Kamis 28 September 2017.