Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Hukrim  

‘Senjata Makan Tuan’ TUNLIU Jalankan Pendidikan ILEGAL

CitraNews

Adalah aneh, sambung dia, sebuah perguruan tinggi dapat mewisuda mahasiswanya padahal tidak memiliki ijin operasional. Menjadi pertanyaan manfaatkah itu ijazah yang sudah dikantongi mahasiswa PAUD dan PGSD tersebut?

Dijelaskan Sipa, saat pertama kali STIKIP Timor Indonesia mewisuda mahasiswanya tahun 2017, Bupati TTS (saat itu dijabat oleh Paul Mella,red) ketika menghadiri undangan Rapat Senat termasuk saya (Edison Sipa, red) sendiri juga hadir.

“Waktu itu, pak Bupati Paul Mella meminta supaya pak Djibrael Tunliu segera mengurus ijin operasionalnya. Tapi sudah mau hampir tiga tahun ini dan kemarin saat RDP bersama Komisi IV DPRD TTS, pak Djibrael Tunliu tidak menunjukkan bukti-bukti yuridis formalnya. Itu artinya apa yang pernah dikatakan pak Bupati waktu itu tidak ia (Djibrael Tunliu, red) lakukan. Faktanya sudah tiga tahun komitmen itu tidak berwujud. Makanya sangat pantas Komisi IV menegaskan bahwa STIKIP Timor Indonesia segera ditutup,”ungkap Sipa.

Baca Juga :  BULLYING Masuk Kategori Kekerasan dan FITNAH

Drs. EDISON Sipa dan Bupati Kabupatenb TTS, EGUSEM Piter (EPY) Tahun. Doc.CNC/jor tefa-Citra News.

Menjawab dampak ikutan akibat penutupan aktivitas kampus STKIP Timor Indonesia SoE, Sipa menjelaskan kepada mahasiswa lulusan dari perguruan tinggi ini dipastikan ijazahnya akan ditelisik oleh pihak berwenang.

“Kalau lulusannya ada yang sebagai guru honor di SD atau di SMP untuk bisa ikut test CPNS akan kami teliti kembali. Yang pasti dari hasil pendaftaraan secara online system akan tolak kalau asal dari perguruan tinggi yang tidak ada di data LLDIKTI atau Kopertis. Juga di data NUPTK (Nomor Unit Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) akan ketahuan,”kata Sipa.

Baca Juga :  Akibat Stres PETRUS Bunuh Diri

Tuding Pers Provokator Justru Berbalik

Seperti diberitakan media ini, Djibrael Tunliu dengan STKIP Timor Indonesia-nya nan ‘abal-abali ini kembali mewisuda mahasiswanya untuk kedua kalinya di Gedung PAUD Sola Scriptura Nonohonis, SoE, Senin 13 Januari 2020, DJIBRAEL Tunliu menohok awak media dengan tudingan provokator.

“Kali ini saya tidak terima pers. Karena pers saya sudah tahu sejarahnya di tahun 2017. Pers bukan beritakan yang benar tapi provokator. Padahal saya bekerja untuk melayani dan menyukseskan serta memajukan pembangunan pendidikan di Kabupaten TTS ini. Pers bukannya mendukung tapi malah pers sebagai provokator. Dan berangkat dari pengalaman 2017 maka saya tidak menerima pers,”ucap Tunliu, saat dimintai komentarnya terkait pelaksanaan wisuda hari itu.

Baca Juga :  TIDAK Peduli SP Ketiga Satpol PP NTT Bongkar RUMAH Warga

Bahkan saat Tunliu sedang berkata-kata dengan tudingan yang menyakitkan itu, ada seorang ibu memanggilnya untuk segera masuk kedalam rumah. Karena ada tamu yang perlu dengan beliau (Djibrael Tunliu, red).

“Tidak perlu melayani dan menjawab mereka wartawan,”ucap wanita yang diduga adalah salah satu pengurus Yayasan Pendidikan Pah Timor ini.