Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Program Bantuan BEDAH Rumah TIDAK Mengenal Sekat PERBEDAAN

CitraNews

Program bantuan rumah layak huni tidak mengenal perbedaan asal usul, suku, agama, dan status sosial lainnya. Kepada warga yang kurang mampu secara ekonomi menjadi prioritas.

Program bedah rumah ini sangat baik, ucao Mathias. Program ini bahkan telah menjalin ikatan emosional antara Wali Kota Jeriko dengan warga. Bukan hanya warga penerima bantuan bedah rumah, tetapi juga warga sekitar yang turut berbahagia. Karena sesama saudaranya telah ditolong. Karena itu mereka mendukung penuh agar Jeriko memimpin Kota Kupang sua periode. Sehingga program baik ini terus berlanjut agar bisa menyentuh warga lain yang belum terlayani di periode pertama kepemimpinan Jeriko.

Warga penerima manfaat lainnya, Daniel Libing, perwakilan dari keluarga Satrio Hendrik Djami di Kelurahan Manutapen. Dia mengakui rumah adalah kebutuhan mendasar warga. Karena itu bantuan bedah rumah ini akan tercatat dengan tinta emas dan sulit dilupakan oleh semua orang.

Baca Juga :  KKl Kota KUPANG Gelar KEJUARAAN Antar DOJO

“Masa jabatan Bapa (Jefri Riwu Kore, red) akan berakhir, tapi karya Bapa tidak akan berakhir,” ungkapnya.

Menurut dia, Wali Kota Kupang ini tidak hanya membuat program. Tapi Jeriko kerja nyata. Ada banyak fakta selain program bantuan bedah rumah. Pekerjaan pengelolan air bersih SPAM Kali Dendeng, contohnya, ini dikerjakan di masa kepemimpinan Jeriko.

“Terbangunnya SPAM Kali Dendeng merupakan jawaban dari impian sesepuh kami terdahulu. Dia adalah mantan Kepala Desa Manutapen pertama, Bapak Hendrik Djami. Yang juga merupakan ayah dari penerima bantuan bedah rumah, Satrio Hendrik Djami, “tuturnya.

Baca Juga :  IJAZAH Bukan Ukuran Tapi SLB Butuh KOMPETENSI

Saat itu, lanjut Libing, Hendrik Djami bersama tokoh masyarakat Taebenu, Corinus Tanof memiliki ide untuk mengambil air dari Kali Dendeng bagi warga di wilayah Taebenu. Impian tersebut akhirnya terwujud di masa kepemimpinan Jeriko.

Sementara itu Frans Folamau, yang mewakili keluarga Oktovianus Sinlae, warga RT 18 RW 06 Kelurahan Batuplat mengaku tidak menyangka keluarga mereka yang hanya seorang penjual daging sei keliling mendapat perhatian dan dijamah Pemkot Kupang lewat bantuan bedah rumah.

“Jeriko merupakan Wali Kota Kupang pertama yang rela menginjakkan kakinya di lingkungan kami yang letaknya tidak jauh dari kolam permandian Air Sagu.Jeriko, Wali Kota yang peduli pada orang kecil. Meski anggaran terus direfocusing tapi pembangunan kota dan bedah rumah bisa terus berjalan,”pintanya.

Baca Juga :  Winston : “JANGAN Ragu Menyekolahkan ANAK di Sekolah SWASTA”

Sembari berharap di akhir masa jabatan ini, perhatian Jeriko untuk masyarakat kecil tidak ikut berakhir. Tapi terus berlanjut di periode betikutnya.

Julianus Hermanus, lansia penerima bantuan bedah rumah di Kelurahan Oeba mengakui bantuan ini merupakan jawaban dari doa mereka sekeluarga selama ini.

“Bersama keluarga besar kami menyampaikan limpah terima kasih kepada Wali Kota Kupang bersama Ketua TP PKK Kota Kupang yang juga Anggota DPD RI, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe yang telah membantu dan mengunjungi kami,” ucapnya.