Kalau hewan itu terinfeksi virus dan dipotong, kemudian air liurnya tersiram ke mata atau luka yang ada pada manusia, itu juga bisa tertular. Tapi kasus ini biasanya diawali lewat gigitan.
Hewan penular rabies, kata Yohana, adalah anjing, kucing, kelelawar, dan kera (monyet). Namun saat ini lebih banyak ditularkan lewat anjing, karena anjing lebih dekat dengan manusia.
“Rabies itu virus mematikan. Tapi seyoganya bisa dicegah. Oleh karena itu, pencegahan ini menjadi hal yang penting,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi penyebarluasan rabies dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya vaknisasi terhadap hewan penular rabies.
“Untuk mendapat kekebalan kelompok atau herd immunity, di mana 70 persen dari populasi harus divaksin”, ucapnya.
Illustrasi, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat beberapa waktu lalu berkunjung ke Dians Kesehatsn dan Dukcapil Provinsi NTT. Doc. istimewa
Dia juga mengimbau masyarakat, agar hewan penular rabies harus diikat atau dikandangkan. Karena kalau diikat, maka otomatis akan terbebas dari anjing yang terinveksi rabies.
“Anjing salah satu jenis hewan piaraan penular rabies harus diikat, dipelihara, dan diberi makan dengan baik. Sehingga hewan tersebut tidak bersosialisasi dengan anjing-anjing lain”, tegasnya.
Menurut dia, hewan yang tertular rabies dapat dikenali melalui sejumlah tanda. Diantaranya hewan tersebut akan menyendiri, reaktif dan mau menggigit apa saja.
Tapi HPR biasanya gelisah, takut air, dan takut cahaya. Nah, kalau sudah seperti itu, segera melapor atau bisa dimusnahkan. +++ citra-news.com/*