Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Hukrim  

Membasuh NODA di Tanah ULAYAT Ala BOBBY PAKH

Reporter: Marthen RadjaEditor: Dedy -Rumah Web Jakarta
CitraNews

“Terus terang bapa, setelah melihat tanda aneh itu, kami warga panik. Jangan-jangan ada bencana besar bakal menimpa warga Dusun Tiga. Karena sudah dari ba’i nene kami tinggal di ini lokasi”, ungkap Yakob Neno menambahkan.

Pada kesempatan itu Neno berharap ada pihak bisa membantu para pemegng hak ulayat. Agar hak-hak mereka tidak diabaikan oleh negara.

“Tanda panah bercat merah baru terjadi di tahun 2022. Maka kami minta penjelasan dari pemerintah (pihak kehutanan,red) kalau memang itu mereka yang lakukan. Sehingga jelas bagi kami. Paling tidak ada jalan keluar yang bisa membuat warga Dusun 3 hidup nyaman”, pintanya.

Baca Juga :  PEMILIK Tanah Ulayat Oesusu DIKEPUNG PILAR Kehutanan, Begini Pernyataan BOBBY Pakh

Adalah cukup beralasan kami minta penjelasan pemerintah. Dan dugaan kami diperjelas lagi jeyika kami diundang rapat di balai desa.

Saat di balai desa kami disuruh tanda tangan atau cap jempol. Kami semua tidak mau. Itu dasar apa kami harus tanda tangan.

Dan saat itu kami ikut maunya kepala desa dan aparat desa, berarti tanah ini kami hanya pakai saja (kelola, red). Padahal tanah ini milik kami yang sudah turun temurun.

“Umur saya sudah mendekati 50 tahun. Bapak saya sudah 70-an tahun. Belum lagi kakek moyang. Itu artinya kami kuasai ini tanah sudah ratusan. Atau sejak jaman penjajahan Belanda”, terangnya.

Baca Juga :  Lagi Lagi Upaya BOBBY PAKH Membasuh NODA Hak Atas TANAH Ulayat Warga NAIONI

Bobby Buka Ruang Diskusi

Ditengah hiruk pikuk nan memporak-porandakan perasaan hati 107 kepala keluarga (KK), mereka juga berupaya mencaritahu siapa pelaku yang mengecat tanda panah merah itu. Karena mereka takut jangan sampai anak istri dan keturunan mereka bisa jadi korban oleh tanda merah itu.

Ditengah terpaan batin warga dihadang masalah tersebut, belakangan ini baru mereka dapat informasi bahwa dpihak yang bisa bantu mereka.

Baca Juga :  Kasus Kriminalitas Terus Mendera Wilkum Polres Sikka

“Kami minta bapa bantu kami urus soal tanda panah merah ini. Nanti dengan beberapa tua adat kami ke Kantor bapa Notaris”, ungkap Obed Konis.

Malam itu kehadiran Yerak A. Bobilek Pakh alias BOBBY Pakh ibarat tetesan embun jatuh di padang gersang.

Beberapa warga pemilik tanah ulayat malam itu tampak legah. Setelah Bobby Pakh menghantar mereka tentang kehadiran rakyat dan negara.

Bahwa ada rakyat ada negara. Oleh karena negara hadir untuk memberikan rakyat atau warganya hidup merasa aman dan nyaman. Serta memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Sumber: Liputan langsung
Disclaimer: Artikel Ini Merupakan Kerja Sama CitraNews.Com Dengan UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan..