Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Jejak KORNELIUS MOA NITA di Tepian POLITIK Praktis

Reporter: Marthen RadjaEditor: Dedy -Rumah Web Jakarta
CitraNews

Ketiga, Menyuarakan peningkatan produksi petani dan pemasaran produk pertanian, perkebunan dan kelautan;

Dan Keempat, Memperjuangkan jaringan internet d desa desa dan digitalisasi pelayanan publik secara khusus pendekatan pelayanan data kependudukan, untuk urusan KK, KTP, Akta kelahiran, dan data elektronik lain urusan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

Bagi rakyat di Dapil 2 (Dua) Kabupaten Sikka yang yakin dan percaya sengan pilihan politik ini, NELIS mengajak datang ke TPS masing-masing pada tanggal 14 Februari 2024 dan mencoblos Nomor Urut 4 Kornelius Moa Nita, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau Partai Nomor 1 (Satu).

Torehan Kisah

Kornelius Mo’a Nita lahir di Puho, Desa Iligai, Kecamatan Lela pada tanggal 25 Juni 1975 dari pasangan Gaspar Robertus dan Filomena Vinteja.

Baca Juga :  ANEH Tapi Nyata Fraksi PDI Perjuangan Melunak

NELIS yang terlahir dari kedua pasangan orang tua petani dari lembah subur Iligai ini kemudian menyekolahkan putra mereka di SDK Puho. Ketika naik kelas 2 SD, Bapak kecilnya guru Frans Babanong membawa NELIS ke Maumere tinggal di Jln Soekarno Hatta Nomor 30 Maumere dan di sekolahkan di SDK Maumere V (sekarang SDK Yos Sudarso).

Di SDK Maumere V NELIS kembali duduk di kelas 1 bersama rekan- rekannya hingga tamat SD.

Setelah tamat SD, NELIS masuk SMPN Tampil Maumere dan tamat. Ia kemudian masuk ke SMA Negeri 2 Maumere di Wairklau dan menamatkan pendidikan di sekolah itu sebagai angkatan pertama. Karena kedua orang tuanya tak sanggup membiayai kuliah, ia pergi merantau ke Lewoleba, Kabupaten Lembata bekerja sebagai pemandu wisata atas rekomendasi dari guru bahasa Inggrisnya Aries Mangu.

Baca Juga :  Bupati ROBY Diminta STOP Bicara NGAWUR Sekadar PENCITRAAN

Saat jadi pemandu wisata di Rejeki Lewoleba Indah NELIS sempat berkenalan dengan sepasang suami istri Bule dari negeri Belanda dan mengajak NELIS kerja dan sekolah di Belanda.

Tawaran itu sangat menarik baginya. Namun sayang, setelah meminta persetujuan kedua orang tuanya, ternyata kedua orang tuanya tidak setuju.

Karena cita-citanya ingin menjadi sarjana menggebu-gebu NELIS lalu berhenti kerja dari hotel Rejeki Lewoleba dan memutuskan merantau ke Balikpapan Kalimantan Timur. Di Balikpapan NELIS bekerja sebagai buruh di Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. International Timber Cooporation Indonesia (ITCI).

Baca Juga :  Mendulang Suara Akhirnya ROBY IDONG Jadi BUPATI Sikka

Tiga bulan bekerja di hutan, tiba- tiba ia jatuh sakit diserang Malaria. NELIS kemudian dilarikan ke Rumah Sakit PT ITCi dan dirawat Intensif selama kurang lebih 1 minggu.

Setelah sembuh, NELIS tidak lagi bekerja di hutan. Ia memilih tinggal di Kenangan, Kabupaten Pasir dan bekerja sebagai buruh harian di perusahan kayu milik PT ITCI. Sekitar 6 bulan bekerja, ia kemudian pergi ke kota Balikpapan dengan tujuan mecari kerja lebih baik.

Tiba di Balikpapan, bersama beberapa rekannya mendapatkan pekerjaan sebagai buruh tukang cuci tangki minyak mentah di PT. PERTAMINA Balikpapan.

Sumber: Kornelius Mo'a Nita
Disclaimer: Artikel Ini Merupakan Kerja Sama CitraNews.Com Dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Hutan Tanaman Industri. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Partai Kebangkitan Bangsa, Hutan Tanaman Industri.