Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

NTT Titik Labuh Produksi GARAM Nasional

CitraNews

Selain sector pariwisata, sebut Rebo, sector prospektif lainnya adalah pengembangan garam, budidaya rumput laut, dan pengembangan sector pertanian melalui sub sector perkebunan. Khususnya garam, lanjut dia,  pemerintah pusat menjadikan NTT sebagai pusat pengembangan atau sentra produksi garam nasional. Melalui program strategis nasional ini ada beberapa kawasan di wilayah kabupaten  di NTT yang menjadi ‘titik labuh’ pengembangan garam.

“Hampir semua kabupaten/kota di NTT ini punya potensi garam. Tapi hanya ada beberapa kabupaten saja yang memiliki lahan yang cukup luas untuk dijadikan sentra industry garam nasional. Dan kesemua kawasan yang ada itu sudah ada investor dan calon investor yang mau menanamkan modal usahanya disana,”kata Rebo.

Kabupaten/Kota di NTT yang sangat prospektif dikembangkan garam, sebut Rebo, adalah Teluk Kupang mulai dari pesisir Oesapa Kota Kupang, Tanah Merah sampai Bipolo di Kabupaten Kupang. Juga di dataran Bena Kabupatern Timor Tengah Selatan  (TTS), Kawasan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dan Kawasan pantai Motadikin di Kabupaten Malaka.  Khusus di Malaka saat ini sedang dilakukan uji coba pengembangan lahan seluas 30 HA selama 3 (tiga) tahun. Sambil menungu penyelesaian hal-hal yang berkaitan dengan lahan, tandasnya.

Baca Juga :  Mimpi Besar JOKOWI Membangun INFRASTRUKTUR
Baca Juga :  HUNCE : Struktur GEDUNG Bertingkat Kita TEMPEL Saja

Berikut, di Kabupaten Sabu Raijubangannya oleh pemerintah daerah. Di Kabupaten Rote Ndao khususnya di Papela Kecamatan Rote Timur oleh PT Garam Mindo dan PT JSN, dengan luasan lahan sekitar 700 HA namun baru difungsikan sekitar 50 HA. Dan juga di Kabupaten Nagekeo oleh PT Cheetam. Di Kabupaten Sikka,Kabupaten Alor, serta Kabupaten Sumba Timur.

“Jadi NTT ini sesungguhnya kaya dengan garam karena sangat didukung oleh factor iklim dan cuaca yang memadai. Sehingga wajar saja kalau Pemerintah pusat menjadikan NTT sebagai sentra produski garam nasional,”jelas Rebo.

Baca Juga :  Membidik JALAN di Jalur OBSERVATORIUM Timau

Menjawab citra-news.com data investor yang dimiliki Dinas PMPTSP Provinsi NTT, sebut Rebo, untuk kawasan Teluk Kupang khususnya mulai dari Tanah Merah hingga Bipolo, ada beberapa investor yang giat melakukan pengembangan lahan garam. Diantaranya, PT Garam engan luasan lahan 304 HA; PT Garam Indo Nasional dengan luasan lahan 245 HA; PT Puncak Keemasan Garam Dunia dengan luasan 296 HA; PT JSN seluas 100 HA; PT Timor Lifestock Lestari memiliki luasan lahan 300 HA; PT Sumatraco seluas 100 HA.