Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

MANGKRAK, Bangunan RKB di SMKN 5 Kupang

CitraNews

Sembari mengangkat telepon genggam/handphone dan menelpon seseorang. “O…mari datang dulu,”ucapnya singkat. Nanti ada teman guru datang dan jelaskan soal pembangunan gedung ini, lanjut Asa. Karena kewenangan saya selaku PLT terbatas dan tidak semua persoalan saya ketahui. Mereka-mereka yang lebih tahu sehingga mereka harus bisa menjelaskannya.

Asa menambahkan, Kasek Alex Giri karena sakit tidak bisa lagi melakukan aktivitas seperti layaknya. Mau tanda tangan surat saja tidak bisa karena tangan tidak bisa bergerak. Sehingga tanda tangan dokumen terpaksa saya lakukan.

“Karena beliau sakit yang cukup lama sehingga saya melakukan apa yang semampunya saya. Iya kita harus tunjukkan kemampuan kita sampai dmana kita sanggup,”ungkap Asa.

Baca Juga :  Dinas PU Kerja KURANG Sedikit Saja DICERCA

HUNCE Bantah Kerja Tidak Sesuai Spek

“…Tidak benar ada informasi bahwa kerja bangunan ini tidak sesuai spek. Memang benar tiang pancangnya kita suntik saja. Tapi kita gali cukup dalam dan buat cakar ayam. Sementara pondasi untuk bikin supaya ikat antara satu tiang ke tiang yang lain juga kita gali dalam. Jadi bukan sekadar temple-tempel saja,”tegas Hunce Lapa, S.Pd.

Baca Juga :  Dipastikan JOKOWI Lakukan Ground Breaking Jembatan Palmerah

Senada dengan penjelasan PLT Kasek, Hunce yang konon memiliki mobil baru Veloz warna merah dengan plat nomor L 1686 CG itu juga mengakui, kalau pembangunan gedung dua lantai itu sejak 2018. Gedung tersebut rencananya untuk penambahan ruang kelas baru. Sebagai persiapan untuk PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru). Tapi kalau sudah selesai dibangun maka bisa segera dipakai untuk UN di bulan April mendatang.

Baca Juga :  Songsong G20 Bank NTT Sediakan Produk DIGITALISASI di Waterfront City

Mengenai dana sharing komite, menurut Hunce yang diamini PLT Kasek Asa Lahtang hanya dipungut dari siswa kelas X. Setiap siswa PPDB dipungut sebesar Rp 100 ribu. Sehingga dalam target bisa didapat sekitar Rp 175 juta. Namun realisasinya tidak sesuai dengan yang                            kita sudah targetkan. Akibatnya pembangunan gedung RKB ini belum bisa dilanjutkan.