Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Hukrim  

Bupati EPY Tegaskan STKIP Timor Indonesia Harus DITUTUP

CitraNews

“Kali ini saya tidak terima pers karena pers saya sudah tahu sejarah tahun 2017. Pers bukan beritakan yang benar tapi provokator. Padahal saya bekerja untuk melayani dan menyukseskan serta memajukan pembangunan. Namun bukannya mendukung tapi malah pers sebagai provokator. Dan berangkat dari pengalaman 2017 maka saya tidak menerima pers,”ucap Tunliu.

Diketahui pada Senin, 13 Januari 2020 di gedung PAUD Sola Scriptura Nonohonis di bilangan Kota SoE, Timor NTT, untuk kedua kalinya STKIP Timor Indonesia mewisuda 68 orang dari 2 (dua) Program Studi (Prodi) yakni PAUD dan PGSD. Atau tepatnya pada 22 Juni 2017 STKIP Timor Indonesia SoE juga pernah mewisuda 178 orang dengan dua Prodi yang sama di GOR Nekamese SoE.

Djibrael Tunliu (kiri) diwawancarai awak media, Senin 13 Januari 2020 saat Dies Natalis STKIP Timor Indonesia. Doc.CNC/jor tefa-Citra News.

Tapi mirisnya ketika wartawan mendekatinya dan bertanya tentang peristiwa hari itu, Tunliu langsung menolak. Meski Tunliu menolak tapi sang public figure ini sudah menyampaikan argmentasi mengapa ia menolak pers.

Baca Juga :  FRANS Minta UANG 400 Juta HEREWILA Lapor POLISI

Saat Tunliu sedang berkata-kata, ada seorang ibu memanggilnya untuk segera masuk kedalam rumah. Karena ada tamu yang perlu dengan beliau (Djibrael Tunliu, red).  “Tidak perlu melayani dan menjawab mereka wartawan,”ketus wanita setengah baya ini.

Menjurus dugaan pada fakta ada pernyataan dari Kepala Bagian (Kabag) Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII, Drs. WAYAN Suarjaya, M.Ap. Saat menghadiri Rapat Senat Terbuka (Wisuda) STKIP SoE Wayan menyatakan, STKIP yang ada di Kabupaten TTS dan terdaftar di LLDIKTI adalah STKIP SoE. Sedangkan STKIP Timor Indonesia yang sempat memviral di Medsos karena mewisudakan mahasiswanya, tidak sesuai dengan prosedur. Hal ini sangat bertentangan dengan aturan yang yang berlaku.

Baca Juga :  Lagi-lagi, Lebu Raya BANTAH Terima FEE Proyek NTT Fair

“Masyarakat harus segera melakukan laporan tertulis kepada Bupati dan Bupati menyurati LLDIKTI. Guna mencaritahu keabsahan dari lembaga pendidikan tersebut (STKIP Timor Indonesia, red),”kata Wayan di GOR Nekamese SoE, Sabtu 26 Oktober 2019 lalu.

Setelah surat via Bupati TTS kami terima, lanjut Wayan, secara tertulis kami akan menjawab Bupati TTS bahwa di LLDIKTI STKIP Timor Indonesia TIDAK TERDAFTAR. Dan kami berharap Bupati TTS segera bertindak untuk mengantisipasi sebelum masyarakat dikorbankan lebih banyak lagi.

Ketika didesak awak Citra-News.Com soal STIKIP Timor Indonesia mewisuda mahasiswanya dan dihadiri oleh Budi Johan pada tanggal 22 Juni 2017 di GOR Nekamese SoE. Dan memperlihatkan foto Budi Johan, Wayan sontak menyatakan, di LLDIKTI tidak ada pegawai atau pimpinan yang namanya Budi Johan.

Baca Juga :  Perkara Pemerkosaan YUNUS Dilimpahkan ke Kejaksaan

“Tidak ada pegawai atau pimpinan yang bernama Budi Johan di LLDIKTI Wilayah VIII. Dan wajah orang ini tidak pernah bekerja di LLDIKTI Wilayah VIII. Kuat dugaan Budi Johan adalah PENIPU sehingga perlu diwaspadai,”tegas Wayan.

Sembari menyarankan, jika ada yang merasa dikorbankan atau pernah jadi korban penipuan karena ulah STKIP Timor Indonesia, maka segera melapor agar diproses secara hukum. Karena hanya untuk mendapat kepercayaan masyarakat TTS lalu lembaga ini menggandeng nama orang dengan atasnama pimpinan LLDIKTI Wilayah VIII. Dan yang pasti ini modus penipuan yang patut diwaspadai masyarakat, kata Wayan. +++ jor/citra-news.com