Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

PEMERINTAH Turut Andil Dalam STIGMATISASI Pasien COVID-19

“Itu yang saya bilang berlebihan. Kenapa sih kok sampai kayak gitu? Emangnya virus itu tahu itu garis polisi apa enggak. Entah kenapa sih berlebihan,” tutur dia di Kantor Staf Kepresidenan, pada Senin lalu.

Bahkan menurutnya, menyemprot area sekitar rumah dengan desinfektan sama sekali tidak diperlukan. Ia mengumpamakan virus dengan benalu yang sama-sama membutuhkan inang untuk hidup.

“Ngapain (dibersihkan), virusnya sudah enggak ada. Virus itu kayak benalu, hanya hidup di pohon yang hidup. Kalau pohonnya mati, virusnya mati,” ucap Achmad.

Baca Juga :  dr. Marsiana : Mesin Insinerator TIDAK Mubasir

Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Arif Adi Kuswardono pun menilai tindakan itu berlebihan. Menurut dia, karena data soal pasien adalah informasi pribadi yang tak bisa disebar, maka tindak lanjut dari aparat pemerintahan semestinya juga dilakukan tertutup.

Baca Juga :  PPKM Level Empat BERLANJUT, Angka SEMBUH Covid19 BERTAMBAH

“Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan atau kepanikan,” kata Arif, Rabu 4 Maret 2020.

Baca Juga :  Satpol PP NTT Lakukan Operasi Terpadu Prokes Covid-19

Ia mengakui banyak pejabat maupun aparatur negara yang masih belum paham pentingnya perlindungan data pribadi, utamanya soal data kesehatan pribadi. Menurut dia, hal itu menjadi PR bersama, khususnya KIP dan Kementerian Kesehatan.+++ tim CNC/tirto.id