Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Hukrim  

BULLYING Masuk Kategori Kekerasan dan FITNAH

CitraNews

Bullying merupakan suatu tindakan pelanggaran hak asasi manusia, maka dari itu, hal semacam ini memiliki payung hukum dalam perundang-undangan di negara kita.

Selain undang-undang perlindungan anak. Kasus bullying di lingkungan satuan pendidikan mempunyai payung hukum seperti yang tertuang pada Pasal 54 UU Nomor 35 tahun 2014.

Bahwa Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual,

Untuk diketahui bersama, ada beberapa jenis bullying yang mungkin dapat terjadi di lingkungan sekolah. Entah melaui media sosial (medsos) atau komunikasi dua arah, misalkan saling ejek.

Bagaimana cara agar bisa terhindar dari bukung, tau salah satu siswa. Kadis Iien spontan mengatakan, jika kalian ingin mencari teman, yang bisa membuat pertemanan kalian nyaman, jadilah teman yang dapat menghadirkan pertemanan kalian bebas dari konflik atau berpotensi terjadi bullying.

“Dalam kehidupan sosial bullyng sulit dihindari. Akan tetapi bisa diminimalisir dengan tindakan positif. Misalnya saling memberi dan menerima masukam, ,” kata Iien.

Baca Juga :  Ini PESAN Safirah Saat MELEPASPISAH 511 Siswa SMKN 5 Kupang

Menurutnya, teman yang baik cenderung saling memberi masukan positif terutama nasehat kepada kalian. Ketika kalian memiliki masalah, teman yang baik akan memberimu masukan yang baik pula. Namun, ketika kamu memiliki teman yang menyarankan kalian untuk berbuat sesuatu hal yang negatif, kalian harus berani mengatakan tidak, dan sebaiknya menjaga jarak dengannya.

Berikut, upayakan untuk saling bekerjasama dengan baik. Memiliki teman yang dapat diajak kerjasama merupakan keuntungan tersendiri bagi kalian. Kalian dapat saling melengkapi dan berkolaborasi, mau dan mampu menerima satu sama lain, merupakan satu upaya untuk memperkecil potensi terjadinya kasus bullying.

Selain itu harus menerima apa adanya. Semua kekurangan juga kelebihan orang lain. Seorang teman yang baik, mau menerima apa adanya, bukan ada apanya. Apapun kondisi kalian, seorang teman yang baik tidak akan mempermasalahkan ataupun mempertanyakan. Karakter demikian tidak dimiliki oleh sembarang orang.

Baca Juga :  STKIP Abal-abal MENIPU Pemkab TTS, Koq Bisa?

Orang yang tidak menerima kalian apa adanya juga memiliki kecenderungan akan berlaku tidak baik kepada kalian atau orang-orang yang dianggap memiliki kekurangan.

Menjawab pentingnya cegah dini urusan bullynh, dokter gigi itu menjelaskan, dari hasil WHO (World Health Organization) menyebutkan mulai tahun 2030 keatas akan lebih banyak penyakit yang berkaitan dengan psikis. Jika tidak diantisipasi mulai dari sekarang maka sangat berbahaya bagi pwrkembangan jiwa anak.

Yang pasti prestasi anak tidak akan bagus jika anak dalam kedaan stres. Memang kelihatan sepele tapi berdampak besar. Dimana saat ini sudah banyak terkena cyber crime. Atau persoalan kriminalitas yang diakibatkan bullyng melalui media sosial. Ini yang tidak kita harapkan.

Tips lainnya adalah tidak mudah mengeluarkan kata-kata kasar. Bahwa cara bertutur yang baik merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki karakter baik pula. Orang yang mudah mengeluarkan kata-kata kasar, yang berisi cacian, makian, celaan atau umpatan, memiliki karakter sama seperti apa yang ia lakukan. Dan kata-kata tersebut dapat menjadi pemantik konflik.

Baca Juga :  YUNUS Perkosa GADIS Dibawah Umur

Hal lainnya yakni jujur. Bahwa kejujuran adalah suatu kewajiban dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pertemanan.

“Kejujuran seseorang tidak dapat dinilai dengan apapun. Oleh karena itu, tidak hanya bagi diri kalian pribadi, seorang teman juga wajib memegang prinsip kejujuran yang baik Kebohongan juga memicu konflik yang bisa menjadi titik awal terjadinya bullying,” jelas dia.

Kepada para orang tua, Iien berharap agar peka terhadap kondisi pribadi putra putri Anda. Pahami dan kenali kondisi putra putri Anda, karena mereka semua memiliki kemungkinan akan menjadi pelaku atau korban bullying.

Bangun Komunikasi Verbal Yang Saling Mendukung